Jumat, 19 Juni 2009

Wajah Yang Bercahaya

Bismillahirrahmanirrahim
Hari ini aku dapat ilmu yang sangat berharga, dan semoga yang saya uraikan bermanfaat. Saat kita melihat seseorang kesan yang timbul dalam benak masing- masing yakni enak dipandang, wajah yang bercahaya, tutur kata yang halus,sopan dan murah senyum. Sebenarnya apa rahasia dari hal tersebut, mungkin saya disini akan memaparkan sedikit mengenai hal yang membuat wajah bercahaya.
Diantaranya adalah:
  • berdzikir (mengingat Allah SWT)
Seperti yang kita tahu bahwa dengan mengingat Allah hati akan menjadi tentram. Kondisi hati yang selalu terpaut pada Sang Pemberi Hidayah(cahaya) akan membuahkan suatu pribadi yang tuma'ninah dan terkontrol. Cahaya itulah yang akan memancar dari jiwa dimana tidak ada rasa was-was dalam dada. Yang ada hanya kekhusyu'an dalam setiap tindakan.
  • berwudlu
    Hakekat wudlu sendiri yaitu membersihkan baik secara jasmani maupun rohani. Secara medis wudlu dapat menghilangkan partikel-partikel yang tidak bermanfaat. Oleh karena itu dengan kita berwudlu, secara otomatis air akan menghilangkan kotoran dari wajah kita. Dalam hadits telah disebutkan bahwa dengan wudlu Allah akan menghilangkan dosa-dosa dan dialirkan bersamaan dengan tetesan air.
  • membaca al Qur'an
    Al Q ur'an adalah cahaya, petunjuk dan hidayah. Apabila kita ingin memperoleh suatu pelajaran hidup, maka berpedomanlah pada al Qur'an. Dimana pemecahan masalah baik yang terjadi pada masa lampau , sekarang , maupun yang akan datang telah tercantum didalamnya.
  • ibadah - ibadah maghdoh Seperti puasa, sodaqoh dll
  • senyum Apabila kita bertemu dengan seseorang dengan senyum, maka orang yang melihat pasti mempunyai sinyal yang sangat bagus sekali, dengan argumen bahwa orang yang senyum tadi sangatlah ramah. Walaupun wajah orang tadi pas-pasan, tetapi akan sedap dipandang. Berbeda halnya dengan orang yang cantik, tetapi tidak murah senyum pada siapapun. Tidak ada keramahan dalam dirinya , maka yang keluarpun bukan pujian, tetapi hujatan. Mungkin itu yang dapat saya urikan disini, semoga bermanfaat.

Ziyadatullah

Bismillahirrahmanirrahim
"Seekor burung yang selalu mendekati langit, ia berusaha menjauhi teman-teman untuk tetap naik keatas. Walau ia sadar, ia tak dapat mencapainya". Itu adalah suatu ungkapan yang sangat apik, dimana seorang hamba yang berusaha mendekatkan dari pada Sang Pencipta. Yakin dengan cinta yang ia rasakan pada_Nya, yakin dengan janji-janji yang tidak akan pernah Ia khianati. Pembersihan jiwa yang ia terapkan dengan menyucikan hati dari berbagai sifat-sifat yang akan mengotori, serta mengganti dengan sifat-sifat Sang Pencipta. Sulit memantapkan niat, godaan-godaan yang menghalau, nafsu yang begitu rewel, menjadi salah satu penyebab abotnya hati ini lempeng.
Tetapi dalam hal ini, manusia adalah makhluk yang berjuang. Berjuang, berjihad dengan kemampuan dan potensi yang dimiliki. Itulah hakekat hidup manusia, yang selalu berusaha mencapai kesempurnaan, untuk menjadi manusia unggulan dan untuk menjadi sosok insan kamil. Manusia yang ditunggu oleh yang lain, bermanfaat bagi sekitar, menjadi panutan dan menjadi naungan. Itulah derajat yang ingin saya capai, derajat yang tinggi karena ketaatan pada_Nya, derajat yang tinggi karena kecintaan_Nya.

Kamis, 18 Juni 2009

Penyakit berasal dari akhlak

Jam 03.15 WIB aku menyadari ada sesuatu yang tak biasa dalam diriku. Takut bercampur cemas menyelimutiku malam itu. Dan teringat acara televisi yang disiarkan setiap ahad dan senin, ustad Danu biasa disapa. Tuturnya penyakit yang ada dalam diri manusia adalah karena akhlak masing-masing orang. Ya..... jengkel yang dipendam dan amarah disinyalir sebagai pemicu utama tumbuhnya tumor dan sel-sel kanker. Aku sadar diri ini tidak luput dari hal itu, maka dari itu tidak ada perasaan menyalahkan pada Sang Pencipta. Hidup ini hanyalah perantara untuk menuju mati, tidak ada hak bagi seorang hamba untuk menuntut. Yang terpenting untuk saat ini adalah tawakal, ikhtiar, dan do'a. Karena Dia yang memegang segalanya, sembuh ataupun sakit, hidup atau bahkan mati merupakan kehendak_Nya. Sebelum kemungkinan terburuk terjadi, alangkah bijaksananya saat ini aku berusaha untuk memperbaiki diri dari sifat-sifat yang kurang terpuji, mengokohkan iman dan taqwa, memberi manfaat kepada orang-orang disekelilingku. Dulu saya pernah menasehati seorang teman bahwa "jika Allah SWT memberikan suatu penyakit pada seseorang,itu suatu tanda kalau Allah SWT sayang pada kita".